Apa itu Internet of Things? Pengertian, Cara Kerja dan sejarahnya

Apa itu Internet of Things? Pengertian, Cara Kerja dan sejarahnya

August 22, 2024 privacy 0

Cara kerja Internet of Things lebih dari sekadar menggunakan suara Anda untuk memanaskan oven terlebih dahulu atau menggunakan ponsel Anda untuk mematikan lampu. Internet of Things diperkirakan akan mengubah masa depan lingkungan kita. Internet of Things (IoT) dapat digunakan untuk peralatan rumah tangga lalu juga perangkat yang dapat dikenakan hingga peralatan industri dan kendaraan. Konsep IoT telah ada selama beberapa dekade, tetapi lebih mendapatkan daya tarik yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Kekuatan IoT dipercaya dapat meningkatkan efisiensi dalam berbagai aspek kehidupan. Apa itu IoT (Internet of Things)? IoT adalah singkatan dari Internet of Things. Tapi, apa itu Internet of Things? IoT adalah internet yang terbentuk bukan antara pengguna manusia, tetapi antara perangkat yang saling terhubung yang saling berbagi data. Visualisasikan IoT sebagai sebuah jaringan perangkat pintar yang saling terhubung yang dapat bertukar data dan instruksi melalui web. Mari kita bayangkan sebuah dunia di mana bola lampu Anda dapat berkomunikasi dengan perangkat seluler Anda. Ketika Anda memberikan perintah suara dari ponsel Anda, bola lampu akan meredup dengan sendirinya. Atau bayangkan sebuah dunia di mana jam tangan atau kulkas Anda dapat memberi tahu Anda ketika susu hampir habis atau kapan waktunya untuk bangun dan beraktivitas. Konsep dan cara kerja IoT sudah ada sejak lama. Pada 1980-an, para peneliti di Carnegie Mellon memiliki mesin soda yang terhubung ke internet yang dapat mereka periksa secara online untuk melihat apakah ada minuman yang tersedia sebelum mengunjunginya. Namun, minat pada perangkat dengan manfaat IoT telah semakin meningkat. Prosesor yang lebih kecil dan lebih kuat serta integrasi aplikasi ponsel pintarlah yang memungkinkannya. Sejarah Internet of Things Internet of Things bukan sekedar Metaverse dan hal baru yang digunakan masyarakat luas. IoT adalah teknologi yang telah lama ditemukan. Berikut adalah kilas balik bagaimana IoT ditemukan dan berkembang. Tahun 1980-an: Sekelompok mahasiswa memiliki ide untuk menyempurnakan mesin penjual otomatis Coca-Cola dengan menambahkan sensor dan kecerdasan padanya. Modifikasi ini memungkinkan mesin untuk melacak isinya dari lokasi yang jauh. Namun, teknologi ini tidak praktis dan kemajuannya terbatas. Tahun 1999: Ilmuwan komputer Kevin Ashton menciptakan istilah ‘Internet of Things’. Selama Ashton bekerja di Procter & Gamble, mereka menyarankan penerapan chip identifikasi frekuensi radio (RFID) pada produk. Ide ini bertujuan untuk memungkinkan pelacakan produk di seluruh rantai pasokan. Tahun-tahun berikutnya, terjadi lonjakan minat masyarakat terhadap teknologi IoT, seiring dengan semakin banyaknya perangkat yang terhubung. Tahun 2000: LG membuat pengumuman besar tentang kulkas pintar mereka. Kemudian, pada tahun 2007, iPhone pertama diperkenalkan. Pada tahun 2008, ada lebih banyak perangkat yang terhubung daripada jumlah orang di dunia. Tahun 2009: Google mulai bereksperimen dengan mobil tanpa sopir. Kemudian, pada tahun 2011, Google memperkenalkan termostat pintar Nest, yang memungkinkan orang untuk mengontrol pemanas sentral mereka dari jarak jauh. Cara kerja IoT Pengoperasian perangkat IoT dapat disederhanakan menjadi tiga tahap: mengumpulkan informasi, mengirimkan informasi, dan memproses informasi. Pengumpulan Informasi Pengoperasian perangkat IoT dapat disederhanakan menjadi tiga tahap: mengumpulkan informasi, mengirimkan informasi, dan memproses informasi. Sensor sangat penting untuk mengumpulkan informasi di Internet of Things, seperti halnya organ indera tubuh kita. Sensor mengumpulkan data dari dunia fisik, termasuk suhu, kelembapan, tekanan, cahaya, suara, dan faktor lainnya. Sensor biasanya memiliki tiga komponen utama yang bekerja sama untuk mengumpulkan dan mengirimkan data secara efisien: Elemen Sensor: Inti penginderaan sensor mendeteksi dan mencatat perubahan di lingkungan. Elemen sensor mengubah perubahan suhu, kelembapan, tekanan, cahaya, atau tingkat suara menjadi sinyal listrik untuk diproses. Sirkuit Pemrosesan Sinyal: Sinyal mentah dari elemen sensor tidak dapat digunakan secara langsung oleh perangkat. Mereka melewati sirkuit pemrosesan sinyal untuk melakukan operasi seperti amplifikasi, pemfilteran, konversi analog ke digital, dan penyesuaian lainnya untuk memenuhi kebutuhan pengumpulan atau transmisi data. Daya Tambahan: Daya diperlukan agar sensor dan sirkuit pemrosesan sinyal dapat bekerja. Daya dapat dipasok oleh baterai, adaptor daya, atau sumber lain untuk memastikan sensor bekerja dengan andal. Sensor yang digunakan dalam perangkat IoT bergantung pada fungsi spesifiknya. Dalam aplikasi IoT di dunia nyata, mungkin ada sejumlah besar dan berbagai macam sensor yang digunakan. Transmisi Informasi Internet of Things adalah teknologi yang telah mengalami perjalanan transformatif dalam mentransmisikan informasi. Pada awalnya, IoT menggunakan teknologi WLAN dan LAN untuk berkomunikasi. Ini membutuhkan perangkat terminal untuk terhubung ke router nirkabel atau perangkat gateway khusus. Wi-Fi adalah teknologi konektivitas IoT generasi pertama. Informasi yang dikumpulkan oleh sensor ditransmisikan melalui WLAN. Teknologi komunikasi nirkabel baru seperti Bluetooth dan Zigbee telah mendiversifikasi mode kerja jaringan IoT karena kemajuan teknologi. Namun, teknologi ini memiliki keterbatasan yang menghambat adopsi IoT secara luas. Pemrosesan Informasi Kita telah mengetahui prinsip dan teknologi untuk menangkap dan mengirimkan informasi di Internet of Things. Bagaimana data ini diidentifikasi dan disajikan di perangkat lain? Perangkat di lingkungan IoT perlu menangkap data dan merespons dengan cepat. Namun, kapasitas komputasi server tunggal sering kali tidak mampu memenuhi kebutuhan pemrosesan data. Komputasi awan atau Cloud Computing mengandalkan pusat pemrosesan data yang terdiri dari beberapa server. Jaringan ini menyediakan sumber daya dan layanan komputasi. Pengguna dapat mengakses dan menggunakan sumber daya ini tanpa memiliki atau mengelola perangkat komputasi secara fisik, yang menawarkan kemampuan komputasi yang kuat. {SHORTCODES.blogRelatedArticles} Manfaat Menggunakan IoT Internet of Things (IoT) telah mengubah cara kerja banyak industri dan membuka banyak manfaat baru. IoT memiliki potensi untuk meningkatkan pengalaman pengguna, menambah efektivitas, dan meningkatkan produktivitas. Efisiensi Salah satu keuntungan utama IoT adalah kemampuannya untuk mengotomatiskan tugas-tugas biasa dan mengoptimalkan proses pekerjaan. Sebagai contoh, perangkat IoT dapat secara otomatis memantau tingkat inventaris, melacak pengiriman, dan mengelola konsumsi energi, sehingga karyawan dapat fokus pada tugas-tugas yang lebih strategis dan bernilai tambah. Peningkatan produktivitas ini dapat menghasilkan penghematan biaya dan peningkatan kepuasan pelanggan. Hemat biaya Salah satu manfaat penting IoT untuk bisnis adalah dapat mengurangi biaya. IoT dapat membantu suatu bisnis menghemat uang dan sumber daya dengan memantau dan mengelola konsumsi energi, inventaris, dan limbah. Selain itu, dengan memanfaatkan teknologi IoT, bisnis dapat merampingkan operasi mereka dan meningkatkan efisiensi. Mari kita masuk ke contoh penggunaan praktis. IoT dapat membantu suatu bisnis mengurangi biaya energi dengan menggunakan meteran pintar. Suatu bisnis dapat menggunakan data ini untuk mengoptimalkan efisiensi energi, menyesuaikan tarif, dan beralih ke sumber energi terbarukan. Menurut sebuah studi, IoT dapat mengurangi konsumsi energi hingga 25%. Produktivitas meningkat Salah satu manfaat utama IoT untuk bisnis adalah dapat meningkatkan produktivitas dan mengoptimalkan berbagai proses dan tugas. IoT dapat membantu untuk memantau dan mengontrol operasi, peralatan, dan sumber daya secara real-time dan mengurangi kesalahan. Kekuatan IoT tidak hanya di bidang manufaktur, tetapi juga di bidang lainnya. Aplikasinya dapat digunakan bahkan untuk pertanian. IoT dapat membantu meningkatkan produktivitas pertanian dengan menggunakan sensor dan drone untuk memantau dan mengelola tanaman, tanah, dan ternak Anda. Menurut laporan dari Beecham Research, IoT dapat meningkatkan hasil panen hingga 70% dan mengurangi konsumsi air hingga 50%. Tantangan dan Risiko IoT Setelah Anda mengetahui IoT adalah dan contohnya, sebaiknya juga ketahui apa tantangan dan risikonya. Saat ini, perangkat IoT menjadi badai kerentanan keamanan dunia maya yang sempurna. Inilah alasannya: Keamanan dan privasi Kepanjangan dari IoT adalah Internet of Things. Meski demikian, sulit untuk menerapkan keamanan dalam teknologi ini. Memprogram perangkat itu sendiri sangat berbeda dari memprogram UI sebuah program dan semua ini biasanya harus bekerja pada platform yang berpotensi punya hak milik dan berdaya rendah. Itu berarti daya komputasi terbatas untuk segala jenis enkripsi, dekripsi, atau proses berorientasi keamanan dasar lainnya. Banyak perangkat IoT dikirimkan dengan login default. Alih-alih memberi setiap perangkat nama pengguna dan kata sandi aman, lebih mudah untuk memberi mereka kata sandi dan login default. Karena keamanannya dipertanyakan, perangkat IoT sering kali dapat digunakan untuk meng-hosting dan menjalankan malware yang belum sempurna. Mereka sangat berguna dalam serangan DDoS, yang membutuhkan banyak perangkat yang menjalankan bot sederhana untuk membanjiri target mereka. Kompleksitas Implementasi Implementasi teknologi IoT sangat kompleks karena berbagai faktor termasuk variasi komponen perangkat keras dan perangkat lunak, manajemen data, integrasi dengan sistem yang sudah ada, skalabilitas, dan interoperabilitas. Banyaknya data yang dihasilkan oleh IoT membutuhkan pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, dan analisis yang efisien. Selain itu, teknologi IoT juga memerlukan integrasi dengan infrastruktur teknologi informasi yang sudah ada. Tentunya, ini memerlukan proses yang kompleks dan panjang. Seiring dengan bertambahnya jumlah perangkat yang terhubung, sistem juga perlu diskalakan untuk menangani data dan perangkat yang meningkat. Biaya dan Investasi Instalasi Internet of Things adalah penerapan teknologi dengan investasi awal yang cukup besar. Hal ini melibatkan perangkat keras, perangkat lunak, integrasi sistem, dan pemeliharaan. Selain itu, bisnis harus mempertimbangkan biaya pemeliharaan dan peningkatan jangka panjang yang terkait dengan teknologi IoT untuk memastikan bahwa mereka dapat mempertahankan investasi dari waktu ke waktu. Contoh Internet of Things di Berbagai Sektor Unsur-unsur Internet of Things adalah objek dengan jumlah yang luar biasa dari segala bentuk dan ukuran. IoT juga hadir dalam bentuk perangkat kebugaran yang dapat dikenakan yang mengukur detak jantung dan jumlah langkah. Bahkan ada bola yang terhubung yang dapat melacak seberapa jauh dan cepat mereka dilemparkan dan mencatat statistik tersebut melalui aplikasi untuk tujuan pelatihan di masa mendatang. Aplikasi dan contoh IoT Bisnis Peritel dapat menggunakan IoT untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dan merampingkan operasi. Rak pintar dapat melacak tingkat inventaris dan memperingatkan staf saat pengisian ulang diperlukan. Selain itu, jaringan IoT dapat mengirimkan penawaran yang dipersonalisasi ke ponsel pintar pelanggan saat mereka berbelanja. Pendidikan Perangkat IoT seperti Machine Learning dan tablet interaktif meningkatkan pembelajaran dengan menampilkan konten multimedia dan memungkinkan pembelajaran yang dipersonalisasi. Perangkat ini melacak kemajuan siswa dan menyesuaikan materi pembelajaran dengan kebutuhan individu, sehingga siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatannya masing-masing. IoT juga dapat mengotomatiskan tugas-tugas administratif, mengurangi beban kerja guru dan memungkinkan mereka untuk fokus pada pengajaran. Kesehatan Teknologi IoT juga digunakan untuk meningkatkan operasional rumah sakit, seperti mengelola inventaris, melacak penggunaan peralatan, dan mengoptimalkan alur pasien. Dengan potensi untuk merevolusi layanan kesehatan dan meningkatkan hasil pasien, IoT memainkan peran yang semakin penting dalam industri kesehatan. Dalam skala perorangan, IoT dapat berbentuk Smart Watch (jam tangan pintar) yang dikenakan sehari-hari. Melalui jam tangan pintar tersebut, IoT dapat digunakan untuk memantau tanda vital, mengumpulkan data, hingga memberikan peringatan jika muncul tanda penyakit. Elektronik rumah Kulkas pintar dapat memantau isi, melacak tanggal kedaluwarsa, dan menyarankan resep berdasarkan bahan. Beberapa model dapat membuat daftar belanja dan melakukan pemesanan online. Mesin cuci berkemampuan IoT dapat dikontrol dari jarak jauh melalui aplikasi ponsel cerdas, menunjukkan penyelesaian siklus, menyarankan pengaturan pencucian yang optimal, dan mendiagnosis masalah. Transportasi Perangkat IoT meningkatkan manajemen armada dengan melacak lokasi kendaraan, memantau perilaku pengemudi, dan mengoptimalkan rute. Mobil-mobil yang terhubung berkomunikasi satu sama lain dan dengan infrastruktur, memberikan informasi lalu lintas secara real-time dan peningkatan keselamatan. Konektivitas ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga mengurangi emisi dan kemacetan di jalan raya. Manufaktur Sensor IoT pada alat berat memungkinkan pemeliharaan prediktif, mengurangi waktu henti dan masa pakai peralatan dalam pabrik. Sensor ini juga mengoptimalkan rantai pasokan dengan melacak pergerakan barang, menyediakan data real-time untuk logistik dan pengurangan biaya. Secara keseluruhan, integrasi teknologi IoT di bidang manufaktur telah merevolusi praktik-praktik tradisional, sehingga menghasilkan operasi yang lebih efisien dan berkelanjutan. Kota pintar (smart city) Selain kemacetan, manajemen lalu lintas dapat dikurangi secara otomatis dan didorong oleh permintaan menggunakan info real-time dari sensor jalan. Demikian pula, sensor dapat digunakan untuk menunjukkan kepada pengguna jalan slot parkir terdekat yang tersedia. Internet of Things memungkinkan kita mengontrol berbagai perangkat, sehingga mengubah cara kita berkomunikasi dengan mesin. Ini juga menghemat waktu dan uang karena Anda dapat menerima dan mengirimkan data dari jarak jauh. Cara mengamankan perangkat IoT Anda Internet of Things adalah teknologi yang tidak memiliki standar keamanan dan hanya ada sedikit regulasi untuk perangkat IoT. Pertumbuhan IoT yang cepat memberikan tekanan pada produsen untuk segera merilis produk, yang menyebabkan beberapa perangkat terburu-buru diluncurkan tanpa perhatian yang memadai terhadap masalah keamanan. Di bawah ini adalah langkah-langkah yang dapat Anda terapkan untuk melindungi data pribadi dan keamanan Anda. Untuk melindungi jaringan Anda, ubah nama dan kata sandi router, hindari pengaturan default, dan hindari menggunakan nama atau alamat Anda sendiri, karena ini dapat digunakan oleh peretas untuk mendapatkan akses. Router sering kali dinamai sesuai dengan nama produsen atau jaringan, sehingga sangat penting untuk mengubah detail ini. Disarankan untuk menggunakan kata sandi yang kuat yang merupakan kombinasi huruf, karakter, dan simbol. Untuk mengamankan jaringan IoT Anda, hindari menggunakan Wi-Fi publik di kedai kopi dan hotel. Sebagai gantinya, gunakan Virtual Private Network (VPN) seperti VPN Secure Connection dari Kaspersky, yang menyediakan gateway internet pribadi yang terenkripsi, sehingga mencegah penyadap menyadap komunikasi Anda. Manfaatkan jaringan tamu untuk akses Wi-Fi di rumah, sehingga pengunjung tidak bisa mengakses jaringan utama atau akun email Anda. Hal ini sangat bermanfaat untuk perangkat IoT, karena peretas tidak dapat mengontrol akses internet utama jika mereka membobol salah satu perangkat ini. Menggunakan jaringan tamu memastikan bahwa pengunjung dapat mengakses Wi-Fi Anda di rumah tanpa mengorbankan akses internet utama Anda. Untuk melindungi jaringan Wi-Fi Anda dari ancaman dunia maya, gunakan metode enkripsi yang kuat seperti WPA dan perbarui firmware router Anda secara teratur untuk menambal kerentanan Firewall. Langkah-langkah ini akan melindungi informasi pribadi dan data sensitif Anda dari akses yang tidak sah serta bahaya sosial media. Tetap waspada dan proaktif dalam melindungi jaringan rumah Anda untuk mencegah serangan siber dan menjaga privasi online. Amankan kontrol tingkat atas jaringan IoT Anda dengan otentikasi dua faktor, seperti biometrik, kartu akses, atau dongle, untuk mencegah peretas mendapatkan kedua bukti identitas yang diperlukan, untuk memastikan jaringan yang aman. Kesimpulan Internet of Things (IoT) adalah jaringan perangkat yang saling terhubung yang berbagi data melalui web, mengubah berbagai aspek kehidupan. IoT menawarkan manfaat seperti pengalaman pengguna yang lebih baik, peningkatan produktivitas, dan efektivitas biaya, tetapi juga menghadapi tantangan seperti masalah keamanan dan privasi, kerumitan implementasi, serta biaya dan investasi. Namun, standar dan peraturan keamanan masih kurang, yang menyebabkan peluncuran produk yang terburu-buru dan potensi masalah keamanan.

The post Apa itu Internet of Things? Pengertian, Cara Kerja dan sejarahnya first appeared on NordVPN.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *